Apakah Komunikasi Verbal Itu?
Bila kita mencermati arti komunikasi dan arti verbal, maka akan kita temukan dua kata yang berbeda maknanya, namun memberi makna baru apabila digabungkan.
Komunikasi
Menurut Hovland, Janis, dan Kelly, komunikasi berarti sebuah proses di mana seorang individu sebagai komunikator menyampaikan stimulan yang biasanya verbal untuk mengubah perilaku orang lainnya.
Verbal
Verbal adalah pernyataan lisan antar manusia lewat kata-kata dan simbol umum yang sudah disepakati antar individu, kelompok, bangsa dan negara.
Jadi definisi komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata secara lisan dengan secara sadar dilakukan oleh manusia untuk berhubungan dengan manusia lain. Dasar komunikasi verbal adalah interaksi antara manusia dan menjadi salah satu cara bagi manusia berkomunikasi secara lisan atau pikiran, perasaan dan maksud kita. Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang mempresentasikan berbagai aspek realitas individual kita.
Beberapa komponen komunikasi verbal adalah:
- Suara
- Kata-kata
- Berbicara
- Bahasa
II. BAHASA
Asal-Usul Bahasa
Hingga kini belum ada suatu teori pun yang diterima luas mengenai bagaimana bahasa itu muncul di permukaan bumi. Ada dugaan kuat bahasa nonverbal muncul sebelum bahasa verbal. Teoretikus kontemporer mengatakan bahwa bahasa adalah ekstensi perilaku sosial. Lebih dari itu, bahasa ucap bergantung pada perkembangan kemampuan untuk menempatkan lidah secara tepat di berbagai lokasi dalam sistem milik manusia yang memungkinkannya membuat berbagai suara kontras yang diperlukan untuk menghasilkan ucapan.
Dulu, nenek moyang kita yang juga disebut Cro Magnon ini tinggal di gua-gua. Mereka adalah pemburu dan pengumpul makanan yang berhasil. Ketika mereka belum mampu berbahasa verbal, mereka berkomunikasi lewat gambar-gambar yang mereka buat pada tulang, tanduk, cadas, dan dinding gua yang banyak ditemukan di Spanyol dan Perancis Selatan. Mereka menggambarkan bison, rusa kutub, dan mamalia lainnya yang mereka buru. Inilah sarana pertama yang dikenal manusia untuk merekam informasi.
Dalam Perkembangan berikutnya antara tahun 40.000 dan 35.000 tahun lalu Cro Magnon mulai menggunakan bahasa lisan. Kelebihan homo sapiens dari makhluk sebelumnya adalah kemampuan mereka untuk mengembangkan salah satu jenis tanda yang disebut simbol atau lambang.
Sekitar 10.000 tahun SM mereka menemukan cara-cara bertani demi kelangsungan hidup mereka. Mereka memiliki lebih banyak pengetahuan, namun mereka belum dapat menulis. Sementara itu, bahasa pun semakin beraneka ragam. Cara bicara baru berkembang ketika orang-orang menyebar ke kawasan-kawasan baru tempat mereka menemukan dan mengatasi masalah-masalah baru. Bahasa-bahasa lama pun terus berevolusi dari generasi ke generasi.
Sekitar 5000 tahun lalu manusia melakukan transisi komunikasi dengan memasuki era tulisan, sementara bahasa lisan pun terus berkembang. Transisi paling dini dilakukan bangsa Sumeria dan bangsa Mesir Kuno, lalu bangsa Maya, dan bangsa China yang mengembangkan sistem tulisan mereka secara independen.
Tahun 2000 SM, papirus digunakan secara luas di Mesir untuk menyampaikan pesan tertulis dan merekam informasi. Penyebaran sistem tulisan ini akhirnya sampai ke Yunani. Bangsa Yunanilah yang kemudian menyempurnakan dan penyederhanakan sistem tulisan ini.
Menjelang 500 tahun SM, mereka telah menggunakan alfabet secara luas. Akhirnya alfabet Yunani itu diteruskan ke Roma tempat sistem tulisan ini disempurnakan lagi. Sistem tulisan dan bahasa lisan itu terus berkembang hingga kini. Kita pun memasuki era cetak pada abad ke 15, yang beberapa abad kemudian disusul era radio, televisi, dan komputer.
Bahasa Sebagai Sistem Kode Verbal
Bahasa dapat diartikan sebagai kode atau sistem simbol yang kita gunakan untuk membentuk pesan-pesan verbal kita. Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Hampir semua rangsangan wicara yang kita sadari termasuk ke dalam kategori pesan verbal sengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan. Bahasa dapat juga dianggap sebagai suatu sistem kode verbal.
Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut yang digunakan dan dipahami suatu komunitas. Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan dan maksud kita. Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang merepresentasikan berbagai aspek realitas individual kita. Konsekuensinya, kata-kata adalah abstraksi realitas kita yang tidak mampu menimbulkan reaksi yang merupakan totalitas objek atau konsep yang diwakili kata-kata itu, misalnya, kata rumah, kursi, mobil, mahasiswa. Realitas apa yang diwakili oleh setiap kata, rumah, ada rumah bertingkat, rumah mewah, rumah sakit, rumah sederhana dan lain sebagainya.
Bila kita menyertakan budaya sebagai variabel dalam proses abstraksi itu, problemnya menjadi semakin rumit. Ketika anda berkomunikasi dengan seseorang dari budaya anda sendiri, proses abstraksi untuk merepresentasikan pengalaman anda jauh mudah karena dalam suatu budaya orang-orang berbagi sejumlah pengalaman serupa. Namun bila komunikasi melibatkan orang-orang berbeda budaya, banyak pengalaman berbeda dan konsekuensinya maka proses abstraksi juga menyulitkan. Misalnya, kata “anjing” dapat dimaknai secara berbeda meskipun orang-orang membayangkan hewan yang sosoknya kurang lebih sama. Bagi sebagian orang, anjing adalah sebagai sahabat yang setia dan penjaga rumah yang baik, bagi sebagian orang lainnya, anjing menakutkan dan harus dihindari, sedangkan sebagian orang lainnya anjing melukiskan jenis hewan yang dagingnya lezat dimakan.
Selanjutnya, kita dapat mendefinisikan bahasa sebagai sistem produktif yang dapat dialih-alihkan dan terdiri atas simbol-simbol yang cepat lenyap (rapidly fading), bermakna bebas (arbitrary), serta dipancarkan secara kultural. Masing-masing karakteristik ini akan dijelaskan sebagai berikut :
Produktivitas
Bahasa bersifat produktif, terbuka, kreatif . artinya, pesan-pesan verbal kita merupakan gagasan-gagasan baru; setiap gagasan bersifat baru. Tentu ada beberapa pengecualian dari kaidah umum ini tetapi tidak banyak dan tidak penting. Sebagai contoh, pesan seperti “Apa kabar?”, “Selamat malam” tidaklah produktif karena kata-kata ini tidak tercipta baru setiap kali diucapkan. Jika pengecualian seperti itu dikesampingkan, semua pesan verbal tercipta pada saat diutarakan. Ketika kita berbicara, kita tidak mengulang kalimat-kalimat hasil mengingat melainkan menciptakan sendiri kalimat-kalimat baru. Begitu pula, pemahaman kita atas pesan-pesan verbal menunjukkan produktivitas dalam arti bahwa kita dapat memahami pemikiran-pemikiran baru yang dikemukakan.
Dimensi lain dari produktivitas adalah bahwa sistem pesan manusia memungkinkan terciptanya kata-kata baru. Bila sesuatu ditemukan atau diciptakan, kita dapat menciptakan kata-kata baru untuk menggambarkannya: “komputer”, “faksimili”, “modern”. Sistem bahasa kita terbuka untuk pengembangan, suatu aspek yang tampaknya tidak dimiliki oleh sistem komunikasi hewan yang dikenal.
Pengalihan
Karena bahasa kita mengenal pengalihan (displacement), maka kita dapat berbicara mengenai hal-hal yang jauh dari kita, baik dari segi tempat maupun waktu. Kita dapat berbicara tentang masa lalu dan masa depan semudah kita berbicara tentang masa kini. Dan kita dapat berbicara tentang hal-hal yang tidak pernah kita lihat, misalnya tentang mahluk dari planet lain, putri duyung dan sebagainya.
Pelenyapan Cepat
Suara bicara melenyap dengan cepat; suara-suara ini lenyap. Suara harus diterima segera setelah itu dikirimkan atau kita tidak akan pernah menerimanya. Tentu saja, semua isyarat berangsur-angsur akan melenyap; simbol-simbol tertulis dan bahkan simbol-simbol yang dipahatkan pada batu tidaklah permanen. Tetapi, secara relatif isyarat suara barangkali merupakan yang paling tidak permanen di antara semua media komunikasi; inilah yang dimaksud dengan pelenyapan cepat (rapid fading).
Kebebasan Makna
Isyarat bahasa mempunyai kebebasan makna (arbitrary); mereka tidak memiliki karakteristik atau sifat fisik dari benda atau hal yang mereka gambarkan. Kata anggur tidak lebih lezat dibandingkan kata mulberry. Kata mulberry juga tidak lebih mengenyangkan ketimbang kata anggur. Suatu kata memiliki arti atau makna yang mereka gambarkan karena kitalah yang secara bebas menentukan arti atau maknanya.
Transmisi Budaya
Bentuk bahasa manusia dipancarkan secara budaya atau tradisional (culturally transmitted). Seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang berbahasa Inggris akan menguasai bahasa Inggris sebagai bahasa ibu, apa pun bahasa orang tua kandungnya. Karunia genetik bahasa bagi manusia berkaitan dengan bahasa manusia secara umum, tidak dengan bahasa manusia tertentu.
Terimaksih telah bertamu di blog saya, jika kamu punya pertanyan terkait masalah artikel di atas silahkan tulis pertanyaan kamu di bawah kotak komentar yang telah di sediahkan.
Sumber: https://khusnia.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar